Selengkapnya...

Berhusnuzhon Dalam Hidup

Berprasangka baik (husnuzhon) pada hakikatnya meliputi prasangka kita pada diri kita sendiri, pada orang disekitar kita, pada alam semesta, juga pada Allah SWT. Kenapa Berprasangka baik itu penting ???
Sebab, sering kali sebuah permasalahan pelik yang dialami oleh manusia ternyata berasal dari dalam diri mereka sendiri. Yakni dari bagaimana mereka memikirkan atau berpresepsi terhadap diri sendiri dan obyek-obyek yang ada di sekitar mereka.

Naah, Sebaliknya, cikal bakal karakter pesimis adalah prasangka buruk (su'uzhon). Sering kali sebuah kehancuran itu ternyata berawal dari prasangka negatif kita terhadap sesuatu. Mari kita simak sebuah kisah-kisah berikut ini agar kita tau kiat-kiat dalam berhusnuzhon :

a) Sebut saja Nensi, seorang gadis ABG yang merasa sangat tidak PD dengan kondisi tubuhnya yang overweight. Bayangin, tinggi badannya hanya 155 cm, sedangkan bobotnya 80 kg. Anak-anak sering meledeknya. Menyakitkan , bukan ?
Yuk, kita lihat kasus yang terjadi pada Nensi. Ia menganggap dirinya jelek karena tubuhnya kebetulan gendut. Ia telah berprasangka buruk terhadap dirinya sendiri. Akibatnya, ia menghadapi masalah pelik, seperti maag komplikasi tifus yang terjadi karena diet yang berlebihan. Sehingga ia harus opname berminggu- minggu dan membuat ia kehilangan kesempatan belajar dan harus mengulang pelajaran dikelas yang sama, karena tidak bisa mengikuti tes kenaikan kelas. Rumit kan ? huuufth

>> Selengkapnya...

Hidup Optimis

Sahabat yang di muliakan Allah...
apaan sih optimis itu? Ada yang bisa jawab ?
okreklah,optimis adalah orang yang selalu beranggapan baik. Dalam kamus bahasa Indonesia artinya orang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapiberbagai hal.

Tapi kalo menurutku sendiri optimis adalah "kebiasaan berpikir positif. Artinya sebuah akhlak (tingkah laku) yang muncul karena kita senantiasa memandang segala sesuatu dari segi positifnya.". Yah, intinya sama sih,,

Contohnya pada remaja,ada dari mereka hidup dalam lingkungan yang penuh tekanan, hidup dalam suasana pertengkaran misalnya, tentu bukan hal yang baik buat mereka.. Namun mereka seharusnya tidak putus asa, hancur dan remuk dihantam keadaan. Melainkan menjadikan keadaan yang mereka alami tersebut sebuah ancang-ancang menuju keberhasilan dan dijadikan sebagai motivator yang luar biasa. Meskipun juga mereka gagal, mereka seharusnya senantiasa bangkit, mengevaluasi, membenahi kesalahan-kesalahan dan kembali mencoba.Jatuh dan bangun adalah sebuah hakikat mendapat kesuksesan yang sangat mereka sadari.

Kebalikan dari sikap optimis adalah sikap pesimis. Sikap pesimis itu muncul dari kebiasaan berpikir negatif alias ber-shu'uzhan, alias selalu memandang segala sesuatu dari segi buruknya. Jika ada hal positif yang terjadi, ia menganggap itu bersifat sementara. Ada orang memberi kita makanan, kita lantas berkata,
'Ah, ini kan pas dia lagi baik aja!" Ataau. "Wah,orang ini kasih makanan, pasti ada maunya,"dst,,,huuufth

Cara mudah membedakan seseorang itu pesimis atau optimis adalah komentar-komentar mereka terhadap segala hal. Do you understand???
>> Selengkapnya...

Bahagia Mengarungi Kehidupan

Perasaan kita yang dipenuhi dengan kepastian bahwa hidup ini sangat berarti, merupakan benteng terhadap masalah kesehatan saat usia senja. Manusia bahkan mampu mengatasi situasi ekstrem berat, jika ia yakin hidupnya bermakna. Studi terbaru membuktikan, bahwa percaya terhadap makna hidup tidak hanya menguatkan jiwa, bahkan menjauhkan penyakit mengerikan seperti Alzheimer pada lansia. Tim peneliti yang diketuai Dr. Patricia Boyle dari Rush University Medical Center sudah menelorkan hasil riset yang membenarkan hal tersebut
Sekitar 1000 responden dari Proyek Rush Memory and Aging menguatkan temuan baru itu. Semakin banyak seseorang meyakini makna dalam hidupnya, kian jarang ia terkena penyakit kelupaan alias Alzheimer. Sekitar 10% responden dengan nilai tertinggi dalam meyakini makna hidupnya akan punya kesempatan 2,5 kali lebih besar tidak terserang penyakit mengerikan tersebut. Hasil penelitian itu telah dimuat di majalah psikiatri Archives of General Psychiatry.

Pemenuhan tujuan hidup seseorang merupakan sebuah dimensi kebahagiaan, selain pertumbuhan kepribadian, hubungan baik dengan sesama, dan rasa aman menghadapi sekolah kehidupan. Supaya dapat menentukan akibatnya, maka perasaan suatu makna kehidupan harus dapat diukur. Demikian pendapat Dr.Carol Ryff yang mengepalai Institute of Aging di University of Wisconsin. Makna kehidupan dapat diketahui dengan tes kecil yang respondennya mengiayakan pernyataan seperti “aku senang untuk merancang masa depan dan bekerja guna realisasinya”.

>> Selengkapnya...

Petuah Arif Dalam Hidup

# "Seseorang yang masih kurang berpengetahuan, tetapi memiliki kecintaan yang sangat tinggi terhadap ilmu, jauh lebih utama daripada mereka yang memenuhi otaknya dengan ilmu yang tinggi, tetapi hati mereka kosong"

# "Haruskah kamu berteman dengan orang-orang yang benar supaya kamu akan hidup dalam lingkungan mereka. Sesungguhnya mereka itu adalah hiasan pada waktu senang dan perisai waktu susah"
ut
# "Hiduplah dengan berani dan tak kenal rasa tak. Rasakan sebuah kompetisi dengan mennjukkan yang terbaik yang ada dalam dirimu"

# "Tergesa-gesa dalam melakukan perubahan karena ingin melihat hasilnya dengan cepat, menyebabkan kita sulit mencapai hasil yang maksimal. Bila tidak siap menghadapi kegagalan,bisa-bisa kita malah putus asa".
>> Selengkapnya...

Jangan Lupakan Dunia!

Q28.77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, & janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi & berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, & janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

”Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain” (HR. Bukhari).

Lihatlah ke Bawah!
"Lihatlah kepada orang yang lebih rendah daripada kalian & jangan melihat orang yang lebih di atas kalian. Yang demikian ini (melihat ke bawah) akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepada kalian" [HR Muslim]
Kaya?
Dari Abu Huraerah, ia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Bukanlah kekayan itu dengan banyaknya harta. Tetapi, sesungguhnya kaya itu ialah kaya jiwa” [HR Bukhari & Muslim]

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman, `Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan & Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan & tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)" [HR Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah & Al-Hakim]

Q22.64. Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

Bahagia?
Bahagia ada yang mengartikan nyaman yaitu 'aman' dari ketakutan, kekhawatiran, kecemasan & kesedihan. Ada juga yang mengartikan bahagia di dunia itu adalah berupa kesehatan, keamanan dan tersedianya makanan untuk hari itu (serta mempunyai istri/suami sholeh; anak yang sholeh & berbakti kepada orang-tua).

Ada satu ayat dalam Quran yang mengisyaratkan tentang kebahagiaan...

Q46.13. "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah', kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka & mereka tiada (pula) berduka cita".
>> Selengkapnya...

Dunia Adalah Ladang untuk Akhirat

Berorientasi Dunia atau Akhirat..?
Q29.64. Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau & main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.

Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang menjadikan kegelisahan, kegundahan, cita-cita & tujuannya hanya satu, yaitu akhirat, maka Allah akan mencukupi semua keinginannya. Barangsiapa yang keinginan & cita-citanya bercerai-berai kepada keadaan-keadaan dunia, materi duniawi, yang dipikirkan hanya itu saja, maka Allah tidak akan peduli di lembah mana dia binasa" [HR Ibnu Majah; sanadnya hasan]

”Barang siapa yang fokus perhatiannya hanya akhirat maka Allah akan kokohkan urusannya & Allah jadikan kekayaannya di dalam hatinya & dunia datang padanya tanpa diminta, & barang siapa yang fokus perhatiannya hanya pada dunia maka Allah cerai beraikan urusannya & Allah jadikan kefakirannya di depan kedua matanya & tidaklah datang dunia kepadanya kecuali yang telah Allah tetapkan baginya” [HR Ibnu Majah]
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang obsesinya adalah akhirat, tujuannya akhirat, niatnya akhirat, cita-citanya akhirat, maka dia mendapatkan tiga perkara: Allah menjadikan kecukupan dalam hatinya, Allah mengumpulkan urusannya, & dunia datang kepada dia dalam keadaan dunia itu hina. Barangsiapa yang obsesinya adalah dunia, tujuannya dunia, niatnya dunia, cita-citanya dunia, maka dia mendapatkan tiga perkara: Allah menjadikan kemelaratan ada di depan matanya, Allah mencerai-beraikan urusannya, & dunia tidak datang kecuali yang ditakdirkan untuk dia saja" [HR At-Tirmidzi dll; hadits shahih]

Dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jadilah kamu di dunia seperti halnya orang asing atau orang yang sekedar numpang lewat/musafir” [HR Bukhari]

Q42.20. Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.

Q17.19. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.
>> Selengkapnya...